Selasa, 13 November 2012

Microchip Ball.

Latar Belakang
Wasit adalah manusia yang juga memiliki keterbatasan fisik dan dapat saja keliru dalam mengambil keputusan atau kita kenal dengan istilah human error. Untuk mengurangi atau mencegahnya, wasit memerlukan alat bantu atau teknologi yang dapat meningkatkan keakuratan dari keputusannya. (Senders & NATO, 1991). Oleh karena itu, munculah ide pembuatan teknologi microchip smartball yang memulai debutnya secara resmi oleh FIFA pada tahun 2005 3. Hal ini dianggap mendesak oleh berbagai pihak dikarenakan keputusan wasit yang kontroversial, khususnya dalam memutuskan apakah bola sudah masuk ke gawang atau belum, telah terjadi di berbagai belahan dunia.


Microchip Smartball atau dikenal juga dengan istilah bionic ball merupakan bola sepakbola yang telah dilengkapi dengan microchip di dalamnya. Microchip dirancang untuk dapat membantuwasit dalam memutuskan apakah bola telah masuk ke dalam gawang dan apakah bola telah keluar dari lapangan permainan 1. Microchip akan mengirimkan pesan sebagai tanda gol atau tanda bola keluar ke dalam jam tangan yang digunakan wasit dengan bantuan Goal Line Technology yang berada di garis gawang dan garis keluar.
Dalam penerapannya, wasit tetap menjadi pemegang keputusan terakhir dalam mensahkan gol ataupun memutuskan bola telah keluar dari lapangan permainan. Wasit dapat saja memutuskan bola masuk atau tidak walaupun pesan yang disampaikan oleh microchip berbeda dengan keputusan yang ia ambil. Setiap pesan gol yang masuk ke dalam jam tangan wasit akan tersimpan di dalam memori jam tersebut. Dalam ajang resmi FIFA, penggunaan Microchip Smartball telah diselenggarkan dua kali yaitu pada ajang Piala Dunia U-17 2005 di Peru dan Piala Dunia Antarklub 2007 di Jepang.

Sistem Pendukung

Cairos GLT system adalah Goal Line Technology yang dikembangkan oleh Adidas dan Cairos Technologies AG. Teknologi ini merupakan sistem pendukung dari Microchip Smartball. Sistem kerja teknologi ini terdiri dari kabel tipis yang ditanam di area penalti dan di belakang garis gawang. Listrik yang mengalir di kabel bertujuan untuk menghasilkan medan magnet yang ditangkap sensor di dalam bola saat melewati garis gawang. Medan magnet yang dihasilkan digunakan untuk mengirim sinyal radio komputer pusat seperti yang dijelaskan di bagian sejarah dan mekanisme di atas .